Minggu, 03 Februari 2008

Kenapa Nggak Liga Indonesia???

Dari postinganku yang sebelumnya, aku menulis kalau Liga Inggris atau EPL adalah liga sepak bola yang paling banyak penggemarnya. Sebagai warga Indonesia, harusnya kita tahu dunkz… tentang persepak-bolaan Indonesia? Tyus, kenapa lebih banyak yang suka EPL dari pada Liga Bangsa kita sendiri (Liga Indonesia)??

Menurut seorang pengamat Sepak Bola, Bapak Danur Windo, beliau mengatakan kalau memang sudah menjadi rahasia umum bahwa liga sepakbola luar negeri lebih populer ketimbang liga milik anak negeri. Baik dipandang dari kacamata luar maupun dalam negeri. Beliau juga mengatakan kalau ada beberapa alasan yang mendasarinya. Salah satunya adalah pertandingan yang disajikan lebih menarik. Para pemain yang bermain di liga luar negeri dapat menyajikan permainan yang lebih beragam karena tiap negara mempunyai ciri khas permainan.

Tentu saja dilihat dari segi kualitas, permainan di liga luar negeri mempunyai Skill yang jauh lebih baik. Liga Indonesia sebenarnya mempunyai kans untuk mendapat tempat di hati para pecinta bola negeri ini. Asal, para pemainnya di bekali dengan edukasi yang mumpun dan bagus sehingga melahirkan pemain dengan Skill yang bersaing. Beliau saat ini melihat bahwa masih banyak pemain kita yang masih kurang berkualitas. Jadi, para penggemar sepak bola banyak yang lebih menyukai liga luar negeri ketimbang liga negeri kita sendiri.

Sumber : Disini dan berbagai sumber

Selasa, 22 Januari 2008

Mana yang paling disukai??

Liga Inggris dan Manchester United paling banyak yang memuja!
Mengapa??

Kalau bicara tentang Australia, pasti yang terbesit di memori adalah kangguru imutnya. Kalau bicara India, pasti yang kamu hafal adalah Bollywood-nya. Kalau ngomongin paris, pasti inget menara Eiffel-nya. Kalau bicara tentang Inggris, apa yang langsung nongol di kepala? Para penggemar sepak bola pasti jawab “sepak bolanya” dengan serempak. Kalau ditanya tentang Liga favoritnya, banyak diantara mereka yang akan menjawab Liga Inggris atau English Premier Leangue (EPL). Memang, sih… aku tidak seberapa tahu tentang bola. Dan sangat jarang sekali mengikuti sepak bola. Karena aku memang nggak seberapa suka yang namanya sepak bola.

Tapi, dari hasil polling salah satu media cetak di Surabaya, setengah dari suara pemilih menyebutkan EPL adalah Liga favorit mereka. Kata mereka karena pemainnya yang terkenal dan jempolan. Ada juga yang bilang permainan tim-tim Britania Raya itu lebih ‘menggigit’. Persaingan di antara tim bisa dibilang sangat ketat. Ritme permainan tim-tim di inggris juga lebih cepat. Otomatis permainan mereka jadi lebih seru dan enak disaksikan.

Tyuz, untuk urusan tim favorit?? Hampir setengah para pemilih dari salah satu media cetak di Surabaya itu tadi, menyumbangkan suaranya untuk Manchester United, sekitar 42,9%. Untuk Chelsea, sekitar 15,3%. Dan AC Milan, sekitar 10,9%. Serta 30,9% untuk tim lainnya. Kenapa MU? Banyak penggemar bola yang lebih fanatik sama tim besutan Alex Ferguson ini. Mereka bilang si-‘The Red Devil’ punya permainan bola yang memang keren. Permainan mereka rapi dan juga kompak. Selain penuh dengan bola-bola cepat, lini belakangnya top banget. Sehingga mereka jarang kebobolan. Lalu emosi mereka stabil. Nggak gampang meledak-ledak. Mangkanya, banyak penggemar bola yang jatuh hati sama si-‘The Red Devil’ alias Manchester United (MU) ini.

Nah... apakah kalian juga penggemar Manchester United??

Sumber : Disini dan berbagai sumber

Masalah Remaja


Anak-anak penasaran oleh pengguna narkoba. Mereka memiliki rasa ingin tahu sedangkan narkoba dan alkohol sangat mudah dicari. Anak yang paling rentan adalah mereka yang dibiarkan tanpa pengawasan, yang merasa sering dikucilkan secara sosial, yang terlalu banyak tekanan dalam kehidupan atau orang tuanya juga pecandu alkohol atau narkoba. Tekanan teman sebaya memegang peranan besar pada awal penyalahgunaan narkoba. Bila anak demikian tidak mencoba diusia sekarang, kemungkinan akan melakukan disekolah yang lebih tinggi tingkatannya.

Sedangkan rokok, anak-anak secara konstan mendengar bahwa merokok tidak sehat. Tetapi, sebagian anak mengubah pikirannya tentang itu ketika menginjak dewasa. Teman sebaya, rasa ingin tahu dan media dapat membuat rokok tampak menarik.Anak-anak pada usia remaja ini sering melakukannya hanya untuk mencoba. Selain keinginan untuk mencoba, anak-anak pada usia remaja ini merokok karena berpikir hal ini membuat mereka tampak lebih nyaman dan lebih dewasa. Anak usia 13 tahun lainya, mulai membiasakan diri dengan merokok. Mereka mungkin anak-anak dengan kesulitan hidup dirumahnya, dengan minat kecil disekolah dan identitas diri yang lemah.

Rabu, 09 Januari 2008

Tentang Ujian


Dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi nanti, kita tak akan pernah lepas dari ujian, seperti UH, UTS, UAS, bahkan UNAS. Tapi, apalah arti sebuah ujian, bila kita hanya diajarkan pada kecurangan-kecurangan.

Ujian identik dengan belajar semalaman dengan catatan, buku paket, kertas-kertas, rangkuman, dan fotokopian berserakan di kamar. Jika semalaman belum kelar dan udah ngantuk, esoknya bangun pagi-pagi buta untuk belajar lagi.

Pas ujian, jimat-jimat berterbangan. Kode sandi 10 jari harus digunakan. Hape-hape bergetar tanda pesan masuk. Ada yang isinya jawaban, ada juga yang isinya pertanyaan. “Sst…! hey, nomer 1 jawabanya apa?” Kalimat itu yang paling sering didengar. Pengawas hanya bisa tertawa, marah, menyindir, pura-pura tidak tahu, dan ada yang biasa-biasa aja. Tetapi ada pula yang malah mempersilahkan buat tanya-tanya. Dan yang pintar selalu dibuat sumber jawaban.

Jika waktu hampir habis dan lembar jawaban masih banyak yang kosong, ‘metode pengawuran’-lah cara paling efektif. Atau tengok kanan-kiri mencari jawaban. Tidak peduli jawaban itu benar atau salah. Atau ada juga yang pasrah dengan lembar jawaban yang banyak belum di jawab tadi.

Apabila para peserta ujian sudah keluar ruangan, ada yang seperti cacing kepanasan, ada yang tenang-tenang aja, ada juga yang tidak peduli dan pasrah dengan hasilnya.

Jika sudah benar-benar siap untuk ujian, dan bisa mengerjakan semua soal ujian dengan baik dan benar, pasti merasa tenang-tenang saja.

Jumat, 04 Januari 2008

Oops!! Gue Bohong Lagi…

Mulutmu harimaumu, adalah sebuah ungkapan yang mungkin sudah sering kita dengar. Padahal artinya dalem, lho… Kira-kira maknanya berisi peringatan untuk berhati-hati dalam berbicara. Apalagi omonganmu mengandung kebohongan! Bisa jadi omonganmu bisa balik menerkam kamu sendiri. Makanya, ungkapan ini bener-bener pas dengan kehidupan sehari-hari kita. Yang bisa di bilang nggak jauh dari yang namanya bohong.

Kalian perlu tahu, kalau bohong tuh, bisa jadi keterusan, lho. Yang namanya bohong, bisa jadi hal yang kita anggap biasa dan wajar, sepanjang kebohongannya masuk akal dan bisa diterima. Padahal bohong itu sama sekali nggak oke, nggak boleh di biasain. Ubah pikiran kamu kalau kamu menganggap bahwa bohong adalah hal biasa. Buat cewek-cewek, kadang bohong di jadikan bumbu dalam obrolan sehari-hari.

Pernah punya temen yang suka cerita bohong? Atau malah justru kita sendiri yang suka bohong? Rumit, deh! Kadang seseorang ingin lebih diakui oleh teman-teman, saat dia membumbui cerita kita dengan kebohongan. Asal tahu aja, kebohongan pertama bakal diikuti oleh kebohongan berikutnya. Dan bisa jadi temen-temen bakal menjauh dari kita. Dijamin, deh… kita gak bakal nyaman dengan kebohongan kita itu. Lalu, kenapa ya penyebab seseorang suka berbohong?

Seseorang yang suka berbohong biasanya mempunyai alasan psikologis. Ciri-ciri pembohong, dapat dilihat dari kebiasaan sehari-hari, kok! Mereka nggak punya kepribadian yang kuat dan sukanya meniru-niru penampilan orang. Intinya, para pembohong ini mudah sekali terbawa arus. Kebohongan ini biasanya dilakukan agar si pembohong bisa melarikan diri dari masalah yang sebenernnya harus dihadapinya. Doi memilih berbohong biar nggak menanggung konsekuensi yang mesti dihadapinya dari masalah sebenernya sehingga doi kelihatan lebih baik. Sebaliknya, seseorang yang punya rasa penghargaan diri yang baik terhadap dirinya sendiri nggak bakal merasa perlu untuk berbohong.

Sabtu, 22 Desember 2007

Masih Pedulikah Kita??

Coba ingat-ingat, apakah selama ini kita sering kali lupa untuk bersikap ramah pada orang-orang di sekitar? Langsung mendelik galak kalau ada yang nggak sengaja menyenggol kita? Malas menyapa duluan, bahkan untuk sekedar tersenyum. Padahal bersikap ramah bisa menunjukkan penghargaan kita terhadap orang lain lho…

Kalau ngomongin soal be nice sama orang, banyak faktor yang mempengaruhinya. Mulai dari situasi sampai karakter. Kehidupan remaja di kota basar dengan kota kecil, atau yang tinggal di pantai dengan kondisi yang laid-back banget, jelas beda. Pakar psikolog menyebut ini dengan ‘sindroma kota besar’.

Serba sibuk dengan urusannya sendiri dan seperti gak punya waktu, buat peduli terhadap orang lain. Bahkan jalan kaki aja kayak di buru waktu dan gak sempat merhatiin sekeliling. Gimana mau senyum? Repotnya, sindroma inipun menular. Di kota-kota besar, tanpa disadari setiap orang mengalami proses conditioning sampai akhirnya jadi gak murah senyum. Nah, kalau kita gak dapat balasan dari hal yang kita lakukan, lama-lama perilaku itupun akan hilang.

Kalau kita ramah pada orang lain tapi nggak ada yang membalas, lama-lama kita jadi malas buat bersikap ramah lagi kepada orang lain. Akhirnya muncul, deh pikiran, ‘kalau orang lain nggak ramah, kenapa aku harus ramah?’ dan akhirnya kita jadi ragu buat bersikap baik cuma karena orang lain nggak melakukan hal yang sama. Sedih, kan?

Barsikap baik pada semua orang itu penting. Tapi jangan lupa juga untuk tetep waspada dan bisa menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi.